Guru yang kamil (sempurna) ialah seorang Guru
yang selalu memberi faedah pada muridnya, dengan kesungguhan dalam perbuatan
dan perkataanya, dia memelihara muridnya sewaktu di hadapannya maupun ketika
berada jauh daripadanya. Sang Guru memelihara muridnya dengan getaran-getaran kalbunya dalam
segala hal yang dikerjakan oleh muridnya. Maka paling sangat berbahaya jika Gurunya
sudah berpaling dari si murid. Dalam hal ini jika seluruh Guru dan wali-NYA
yang lain dari timur sampai ke barat dikumpulkan seluruhnya, untuk mengubah
hati Gurunya, niscaya sia-sia dan tidak akan berhasil, kecuali sang murid
sendiri harus berusaha untuk mengubah hati Gurunya dan minta maaf serta
mendapat keridhoannya.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Gurumu sangat berat
hati tentang apa-apa yang baik untukmu, dengan itu janganlah engkau menuduh dan
menyangka bahwa dia menyimpan perasaan dengki dan cemburu terhadap dirimu, dan
semoga dijauhkan oleh Allah. Karena kamu hanya memandang sesuatu hal dengan
pandangan lahiriah belaka bukan pandangan bashiroh (mata hati dengan Allah).
Awas !
Jangan coba-coba menuntut agar Gurumu mengeluarkan kelebihannya. Karena jika Gurumu
seorang Ahlillaah (orang yang meyakinkan dirinya untuk mengabdi kepada Allah)
kekasih Allah, maka ia adalah orang-orang yang teramat merahasiakan
kebaikannya, menutupi rahasia-rahasia tentang dirinya, dan sangat jauh untuk
menonjolkan dirinya dengan karomah-karomah atau perkara-perkara luar biasa
kepada orang banyak meskipun ia amat kuasa dan mampu untuk melakukannya serta
diizinkan oleh Allah untuk melahirkannya (memperlihatkan karomahnya).
Jika anda menyimpan penuh ta’zhim (kepatuhan) dan
penghormatan setinggi-tingginya
terhadap Gurumu,
senantiasa menghargainya, percaya lahir dan batin bersedia mematuhi segala
perintahnya, mencontoh akhlaknya, maka itulah tandanya anda sedang mewarisi
rahasia-rahasia dari Gurumu dari Gurunya dari Gurunya terus bersambung sampai
dari Baginda Nabi Rosulullah SAW, atau sebagian dari rahasia-rahasia tersebut,
dan ia terus akan hidup di sisimu sesudah wafatnya Gurumu, inilah anugrah yang
terbesar dari Allah SWT yang dapat menghantarkan kita selamat & bahagia di
dalam agama, dunia dan akhirat kelak.
Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang
jasadnya saja, pada hakikatnya masih hidup seperti sedia kala malah tambah
tajam pandangan bashirohnya dan makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada Allah.